Minggu, 08 Januari 2012

ASUHAN IBU MASA NIFAS NORMAL

ASUHAN IBU MASA NIFAS NORMAL


A.     Pengkajian Data Fisik Dan Psikologis Masa Nifas
1.       Pengkajian Data Fisik Masa Nifas
Dalam menghadapi masa nifas dari seorang klien, seorang bidan harus mengumpulkan data untuk memastikan bahwa keadaan klien dalam keadaan stabil. Yang termasuk dalam komponen – komponen pengkajian  data fisik ini adalah :
a.       Kesehatan Umum : bagaimana perasaan ibu?
b.       Tanda – tanda vital
1). Temperatur / suhu
Peningkatan suhu badan mencapai 37,5ºC  pada 24 jam pertama masa nifas pada umumnya  disebabkan oleh dehidrasi ,yang disebabkan oleh keluarnya cairan pada waktu melahirkan , selain itu bisa juga disebabkan karena isirahat dan tidur yang diperpanjang selama awal persalinan . Tetapi pada umumnya setelah 12 jam post partum suhu tubuh kembali normal. Kenaikan suhu yang mencapai > 38 º C adalah mengarah ke tanda – tanda infeksi
2). Denyut nadi dan pernafasan
Ø  Nadi berkisar antara 60 – 80 x / menit. Denyut nadi di atas 100  x / menit pada masa nifas adalah mengindikasikan adanya suatu infeksi , hal ini salah satunya bisa diakibatkan oleh proses persalinan sulit atau karena kehilangan darah yang berlebihan .
Ø  Jika takikardi tidak disertai panas kemungkinan disebabkan karena adanya vitium kordis.
Ø  Beberapa ibu postpartum kadang – kadang mengalami bradikardi puerperal , yang denyut nadinya mencapai serendah – rendahnya 40 sampai 50 x / menit , beberapa alasan telah diberikan sebagai penyebab yang mungkin  , tetapi belum ada penelitian yang membuktikan bahwa hal itu adalah suatu kelainan .
Ø  Pernafasan harus berada dalam rentang yang normal , yaitu sekitar 20 – 30 x / menit
Ø  Tekanan darah
     Pada beberapa kasus ditemukan keadaan hipertensi post partum., tetapi keadaan ini akan menghilang dengan sendirinya apabila tidak ada penyakit – penyakit lain yang menyertainya dalam 2 bulan pengobatan .
c.       Payudara
     Pada payudara terjadi proses laktasi. Dalam hal melakukan pengkajian data fisik lakukan perabaan payudara apakah terdapat benjolan, pembesaran kelenjar atau abses, serta bagaimana keadaan putting
d.       Fundus
      Perubahan Tinggi Fundus Uteri Selama Masa Nifas
      Segera setelah persalinan TFU 2 cm dibawah pusat ,!2 jam kemudian kembali 1 cm diatas pusat dan 
      menurun kira -kira 1 cm setiap hari.                           
      Hari kedua post partum TFU 1 cm dibawah pusat
      Hari ke 3 - 4 post partum TFU 2 cm dibawah pusat
      Hari ke 5 - 7 post partum TFU pertengahan pusat-symfisis
      Hari ke 10 post partum TFU tidak teraba lagi.            
e.       Uterus
      Perubahan dalam uterus
             Involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan bobot hanya 60 gram .

            Tabel berikut ini menggambarkan perubahan – perubahan yang normal  di dalam uterus selama masa nifas
                       

Bobot Uterus
Diameter Uterus
Palpasi Serviks
Pada akhir Persalinan
900 gram
12,5 cm
Lembut / Lunak
Pada akhir minggu ke 1
450 gram
7,5 cm
2 cm
Pada Akhir minggu ke 2
200 gram
5,0 cm
1 cm
Sesudah Akhir 6 minggu
60 gram
2,5 cm
Menyempit
f.        Kandung Kemih
Kesulitan miksi mungkin terjadi pada 24 jam setelah melahirkan , karena refleks penekanan aktivitas detrusor yang disebabkan oleh tekanan pada kandung kemih selama melahirkan.Ibu mungkin merasa kurang nyaman ketika diuresis muncul setelah melahirkan.
Kehamilan menyebabkan  dilatasi dan peregangan pelvis renalis dan ureter , tetapi akan kembali normal pada minggu keempat
Jika terjadi incontinencia  urin , sehingga ibu tidak berkemih dalam 6 jam pertama , maka diperlukan kateterisasi.. 
Relaksasi otot kandung kemih baru menghilang setelah waktu 3 minggu.     
g.       Genetalia, perineum
Setelah persalinan , vagina meregang dan membentuk lorong berdinding lunak dan luas yang ukurannya secara perlahan  mengecil , tapi jarang kembali ke ukuran nullipara.
Kadang  - kadang pada persalinan lama ditemukan oedema dan memar pada dinding vagina .
Rugae terlihat kembali pada minggu ketiga .
Himen muncul sebagai beberapa potong jaringan kecil , yang selama proses sikatrisasi diubah menjadi carunculae mirtiformis yang merupakan ciri khas pada wanita yang pernah melahirkan.
h.       Lokhea
      Lochia mengalami perubahan karena proses involusi yaitu Lochia  Rubra , serosa dan alba
Lochia rubra
Lochia ini muncul pada hari pertama sampai keempat masa post partum , warnanya merah dan mengandung darah dari perobekan / luka pada bekas implantasi placenta dan serabut dari desidua dan chorion
Lochia serosa
Lochia ini warnanya kecoklatan dan muncul pada hari kelima sampai hari kesembilan ,    mengandung lebih sedikit darah , dan lebih banyak serum , juga terdiri dari leukosit dan robekan atau laserasi placenta

Lochia Alba
Muncul pada hari kesepuluh dan berkurang dalam minggu berikutnya , warnanya lebih   pucat , putih kekuningan dan mengandung leukosit , selaput lendir serviks dan serabut jaringan yang mati
i.        Ekstremitas bawah
Pada pengkajian data fisik ekstremitas bawah lakukan pemerikasaan kaki apakah ada varises, warna kemerahan pada betis dan edema.
Pengkajian psikologis dan pengetahuan ibu
Pengkajian psikologis dan pengetahuan ibu akan dibahas dibawah ini :


2. Pengkajian Psikologis Masa Nifas
            Wanita mengalami banyak perubahan emosi / psikologis selama masa nifas sementara ia menyesuaikan diri menjadi seorang ibu.Cukup sering ibu menunjukan depresi ringan beberapa hari setelah kelahiran. Depresi tersebut sering disebut sebagai postpartum blues. Postpartum blues sebagian besar merupakan perwujudan fenomena psikologis yang dialami oleh wanita yang terpisah dari keluarga dan bayinya. Hal ini sering terjadi sering diakibatkan oleh sejumlah fakor.
Penyebab yang paling menonjol adalah :
Kekecewaan emosional yang mengikuti rasa puas dan takut yang dialami kebanyakan wanita selama kehamilan dan persalinan.
Rasa sakit masa nifas awal.
Kelelahan karena kurang tidur selama persalinan dan postpartum pada kebanyakan Rumah sakit. Di Rumah Sakit  biasanya diakibatkan oleh kebijakan kunjungan yang kaku, kebijakan perawatan yang tidak fleksibel dan tidak ada ketetapan untuk berada di Ruang.
Kecemasan pada kemampuannya untuk merawat bayinya setelah meninggalkan rumah sakit
Rasa takut menjadi tidak menarik lagi bagi suaminya.
      Pada sebagian besar kasus tidak diperlukan terapi yang efektif kecuali antisipasi, pemahaman dan rasa aman.
      Robinson dan Stewart (1986) menekankan bahwa gangguan ringan ini hilang sendiri dan biasanya membaik setelah 2 atau 3 hari, meskipun kadangkala menetap sampai 10 hari.
            Terdapat dasar fisiologis penyebab terjadinya postpartum blues yaitu : adanya perubahan hormonal yang berlangsung cepat ketika tubuh kembali ke status nonpregnant dan adanya hormon yang berhubungan dengan siklus laktasi. Emosi yang labil ditingkatkan oleh ketidaknyamanan fisik ( contoh : sakit setelah melahirkan, sakit karena jahitan dan oleh kekurangan tidur). Postpartum blues umumnya terjadi sekitar hari ketiga hingga kelima postpartum. Seorang wanita yang mengalami perasaan kehilangan fisik setelah melahirkan dapat mengakibatkan proses duka cita. Duka cita ini merupakan suatu istilah yang dibuat oleh Lindemann. Duka cita bersifat normal.
3 Tahap dalam duka cita :
1. Tahap pertama dukacita adalah shock yang merupakan respon awal individual terhadap kehilangan. Manifestasi perilaku dan perasaan termasuk diantaranya : ketidakpercayaan, keputusasaan, marah, takut, kesepian, kebencian, keluhan kehilangan berat, tidur gelisah, keletihan, kurang istirahat dsb.

2. Tahap kedua dukacita adalah penekanan, fase realitas penerimaan fakta kehilangan.
3. Tahap ketiga dukacita adalah tahap membuat hubungan baru yang signifikant. Selama periode ini orang yang berduka cita menerima penyesuaian kehilangan dan individu kembali kepada keadaan normal seperti biasanya.

Dalam menghadapi hal – hal yang telah dijelaskan diatas seorang bidan bisa lebih dekat dengan ibu dan berusaha memberikan nasehat yang berarti dan meminta kelurga untuk tetap memberikan dukungan moril dan perhatian terhadap klien. Bayi yang baru dilahirkan segera disusukan kepada ibu agar ikatan antara ibu dan bayi (Bonding) semakin erat.
      Rangsangan psikis merupakan refleks dari mata ibu ke otak, mengakibatkan oksitosin dihsilkan, sehingga air susu dapat dikeluarkan, memperbaiki involusi uterus. Keuntungan lain menyusui bayi sedini mungkin ialah akan menjelmanya rasa kasih sayang sehingga tumbuh suatu pertalian yang intim antara ibu dan anak. ASI mempunyai sifat melindungi bayi terhadap infeksi seperti gastroenteritis, radang jalan pernafasan dari paru – paru, otitis media, sehubungan air susu ibu mengandung laktoferi, lisozyme dan immunglobulin A.

B.     Riwayat Kesehatan Ibu
Seorang bidan dalam mengkaji riwayat kesehatan ibu, perlu dikaji hal – hal seperti tersebut dibawah ini :
§  Bagaimana perasaannya, termasuk mood ( suasana hati) dan perasaannya menjadi orangtua
§  Keluhan atau masalah yang sekarang dirasakan
§  Kesulitan dalam buang air kecil atau buang air besar
§  Perasaannya tentang persalinan dan kelahiran bayinya
§  Penjelasan tentang kelahiran : adakah komplikasi, laserasi, episiotomi?
§  Suplemen zat besi : adakah ia makan tablet?
§  Pemberian ASI : berhasilkah, adakah kesulitan?
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada daftar tilik.

C.     Pemeriksaan Fisik
(Hari ke 2-6 dan Minggu ke 2-6 Pasca salin)
  1. Melakukan pemeriksaan tanda – tanda vital : Tekanan darah, suhu tubuh dan Nadi
  2. Melakukan Pemeriksaan Payudara
Lakukan perabaan payudara apakah terdapat benjolan, pembesaran kelenjar atau abses, keadaan puting. Lakukan pada bagian payudara yang lainnya.
  1. Melakukan pemeriksaan abdomen
    • Melihat apakah ada luka bekas operasi
    • Lakukan palpasi apakah ada uterus diatas pubis atau tidak
    • Lakukan palpasi untuk mendeteksi masa, kelembekan
    • Lakukan pemeriksaan kantung kemih
  2. Melakukan pemerikasaan kaki apakah ada varises, warna kemerahan pada betis dan edema
  3. Melakukan pemeriksaan genetalia, lokia dan perineum.
  4. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada daftar tilik.

Kesimpulan
1.       Yang termasuk dalam komponen – komponen pengkajian  data fisik ini adalah : Kesehatan Umum : bagaimana perasaan ibu, tanda – tanda vital, payudara, fundus, uterus, kandung Kemih, genetalia, lokia, perineum, ekstremitas bawah, pengkajian psikologis dan pengetahuan ibu.
Wanita mengalami banyak perubahan emosi / psikologis selama masa nifas, beberapa diantara perubahan psikologis yang normal adalah post partum blues.
2.       Untuk mengetahui riwayat kesehatan ibu, maka dapat diketahui dengan memperhatikan faktor - faktor berikut : Bagaimana perasaannya, termasuk mood ( suasana hati) dan perasaannya menjadi orangtua, Keluhan atau masalah yang sekarang dirasakan, Kesulitan dalam buang air kecil atau buang air besar, Perasaannya tentang persalinan dan kelahiran bayinya, Penjelasan tentang kelahiran : adakah komplikasi, laserasi, episiotomi?, Suplemen zat besi : adakah ia makan tablet?, Pemberian ASI : berhasilkah, adakah kesulitan?
Pemeriksaan fisik untuk hari ke 2- 6 dan 2- 6 Minggu post partum adalah meliputi pemeriksaan tanda – tanda vital, Pemeriksaan Payudara, pemeriksaan abdomen, pemerikasaan kaki, pemeriksaan genetalia, lokia dan perineum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar